advertisement

advertisement

Translate

Thursday, July 16, 2015

Kisah Bahtera Nabi Nuh

Sobat ohternyata,, dalam Islam kita mengenal 25 nabi yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan ajaran Illahi kepada umat manusia di muka bumi, dimulai dari Nabi Adam AS sampai dengan Nabi akhir jaman Baginda Rosul Muhammad SAW, dengan urutan sebagai berikut : 



1
Nabi Adam AS
5872-4942 B.C
Dunia
2
Nabi Idris AS
4533-4188 B.C
Babil Irak
3
Nabi Nuh AS
 3993-3043 B.C  Selatan Irak Modern
4
Nabi Hud AS 
2450-2320 B.C    Yaman
5
Nabi Shaleh AS
 2150-2080 B.C
 Hijaz dan Syam
6
Nabi Ibrahim AS
 1997-1822 B.C
 Irak
7
Nabi Ismail AS
1911-1779 B.C  Mekkah
8
Nabi Luth AS
1950-1870 B.C  Palestina
9
Nabi Ishaq AS
1761-1638 B.C  Palestina
10
Nabi Yakub AS
1837-1690 B.C
 Bani Israil
11
Nabi Yusuf AS
 1745-1635 B.C
 Mesir
12
Nabi Syu'aib AS
1600 - 1500 B.C  Madyan
13
Nabi Ayub AS
1540-1420 B.C  
Haran, Syam
14
Nabi Zulkifli AS
1500-1425 B.C  Damaskus
15
Nabi Musa AS
1527-1408 B.C  Yordania modern
16
Nabi Harun AS
1531-1408 B.C  
Sina, Mesir
17
Nabi Daud AS
1010 - 970 B.C  
Israel
18
Nabi Sulaiman AS
975-935 B.C  
Baitul Maqdis
19
Nabi Ilyas AS
910-850 B.C  
Israel, Syam
20
Nabi Ilyasa AS
885-795 B.C 
 Israel, Syam,Palestina
21
.Nabi Yunus AS  
820-750 B.C  
Irak
22
Nabi Zakaria AS
100-20 B.C  
Palestina
23
Nabi Yahya AS
31-1 B.C  
Israel, Palestina
24
Nabi Isa AS
1-32 B.C  
Israel, Palestina
25
Nabi Muhamad SAW   571- 632 Masehi
Arab
Keterangan :
BC = Before Century atau sebelum masehi
Tahun  estimasi berdasarkan perhitungan para ahli, kebenarannya wallahu alam bisawab.

Namun Sobat ohternyata,, bahasan postingan kali ini tidak akan mengulas semua kisah nabi pada daftar di atas, tapi hanya kompilasi salah satunya, yaitu kisah nabi Nuh AS, dengan spesifikasi kisah bahtera atau perahu Nabi Nuh AS, yang konon katanya sudah ditemukan oleh para arkeolog dunia di sekitar gunung ararat turki, yang tentunya membuat kontroversi, sebab tidak sesuai dengan tempat berlabuhnya menurut versi Al-Qur’an :

"Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim". (Q.S Hud : 44).

Terlepas dari kontradiksi itu, yang jelas sudah ada kesepahaman antara penelitian para arkeolog dengan Al-Qur’an bahwa bahtera Nabi Nuh AS adalah kisah nyata yang benar-benar terjadi pada masanya.

Sobat ohternyata,, pembuatan Bahtera Nabi Nuh AS, diawali dengan sudah sangat parahnya kesesatan umat manusia pada waktu itu. Meskipun seruan ajaran Illahi sudah berulang kali diserukan oleh Nabi Nuh AS, namun tidak dapat merubah keyakinan dan perilaku manusia yang sudah sesat melewati batas. Adalah sudah menjadi watak dan karakter mereka yang selalu menolak ke imanan dan enggan mengikuti kebenaran. Oleh karena itu Allah SWT berfirman yang artinya :

"Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir". (Q.S. Nuh : 27).

Kemudian Allah memerintahkan kepada Nuh agar membuat bahtera (perahu), maka Nabi Nuh AS membuat perahu besar dari kayu yang pohonnya telah di tanamnya seratus tahun yang lalu. Beliau membuat perahu atas petunjuk, arahan dan dalam pengawasan Allah SWT.

Firman Allah yang artinya :
"Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan". (Q.S. Hud :37).
sobat ohternyata,, menurut Ibnu Abbas panjang perahu itu seribu dua ratus hasta, sedangkan tinggi kapal tersebut adalah tiga puluh hasta, bertingkat tiga lantai, tinggi masing-masing tingkat sepuluh hasta. Lantai dasar untuk binatang-bintang, lantai tengah untuk tempat manusia, sedangkan lantai ketiga untuk burung-burung. Pintunya terdapat di bagian samping, dan memiliki penutup pada bagian atas dari setiap lantai.

Melihat Nuh membuat perahu, mereka semakin menertawakan dan mengejek Nuh beserta pengikutnya. Sementara itu, Nabi Nuh AS merasa heran terhadap sikap kaumnya yang tak bosan-bosannya mengejeknya, tidak mau berhenti dari kekafiran dan keingkaran yang mengakibatkan datangnya azab kepada mereka di dunia, dan di akhiratpun mereka akan mendapatkan azab yang sangat pedih.

Setelah pembuatan kapal itu usai, tiba saatnya perintah dan azab Allah, Nuh di perintahkan untuk mengangkut binatang dan semua makhluk hidup, masing-masing sepasang-sepasang, serta membawa pula makanan yang bernyawa dan yang tidak bernyawa, kedalam kapal, sebagai bekal untuk kelangsungan hidup, beliau juga di perintahkan supaya mengajak keluarganya, kecuali orang-orang yang telah lebih dahulu di tetapkan akan di beri  azab di antara mereka, yaitu kafir. Saatnya azab itu tiba, Nabi Nuh AS di perintahkan agar tidak minta penangguhan lagi bagi mereka jika mereka telah di timpa azab yang sangat dahsyat yang memang telah di tetapkan oleh Allah SWT.

Sobat ohternyata,, menurut Ibnu Abbas r.a. orang-orang yang beriman dan pengikut Nabi Nuh itu berjumlah tujuh puluh orang, termasuk wanita, semuanya terangkut dalam kapal. Dari bangsa burung yang pertama masuk ke kapal sejenis burung kakatua, yang terakhir dari bangsa hewan adalah keledai.

Nuh berkata : "Naiklah anda sekalian kedalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya". (Q.S Hud : 41).
 
Kaum nabi nuh yang sesat
Ilustrasi: Bencana Banjir Besar
Setelah para pengikut Nabi Nuh masuk ke dalam kapal berikut binatang sepasang-sepasang. Permukaan bumi semuanya memancarkan sumber-sumber air sampai tempat-tempat pengapian sekalipun juga memancarkan sumber air. Kapalpun lambat-laun menjadi terapung, seluruh permukaan bumi di landa banjir, air terus membumbung tinggi melibas dan menelan segala permukaan bumi termasuk gunung-gunung yang menjulang tinggi.
 
Bahtera nuh berlayar
Ilustrasi: Bahtera Nuh berlayar
Sobat ohternyata,, kapal Nabi Nuh berlayar dalam pengawasan Allah SWT, setelah semua penghuni bumi telah binasa dan tidak ada seorangpun yang tersisa, maka Allah Azza wajallah memerintahkan kepada bumi agar menelan kembali air yang telah di pancarkan dan di semburkannya dan memerintahkan langit agar menghentikan hujan, maka air menjadi surut sampai akhirnya kapal Nab Nuh pun berlabuh dengan selamat.


Sobat ohternyata,, setelah peristiwa taufan dan banjir bandang itu, menurut Ibnu Abbas, Nabi Nuh masih hidup tiga ratus  lima puluh tahun lagi. Sedangkan menurut Ibnu Asakir di dalam mukhtasarnya, bahwa ketika kaum Nabi Nuh telah musnah, sementara Nuh dan orang-orang shaleh yang mengikutinya selamat.

Sumber : Berbagai Sumber

No comments:

Post a Comment