Sobat ohternyata,, dalam Islam
kita mengenal 25 nabi yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan ajaran Illahi
kepada umat manusia di muka bumi, dimulai dari Nabi Adam AS sampai dengan Nabi
akhir jaman Baginda Rosul Muhammad SAW, dengan urutan sebagai berikut :
1
Nabi Adam AS
5872-4942 B.C
Dunia
|
2
Nabi Idris AS
4533-4188 B.C
Babil Irak
|
3
Nabi Nuh AS
3993-3043 B.C Selatan Irak Modern
|
4
Nabi Hud AS
2450-2320 B.C Yaman
|
5
Nabi Shaleh AS
2150-2080 B.C
Hijaz dan Syam
|
6
Nabi Ibrahim AS
1997-1822 B.C
Irak
|
7
Nabi Ismail AS
1911-1779 B.C Mekkah
|
8
Nabi Luth AS
1950-1870 B.C Palestina
|
9
Nabi Ishaq AS
1761-1638 B.C Palestina
|
10
Nabi Yakub AS
1837-1690 B.C
Bani Israil
|
11
Nabi Yusuf AS
1745-1635 B.C
Mesir
|
12
Nabi Syu'aib AS
1600 - 1500 B.C Madyan
|
13
Nabi Ayub AS
1540-1420 B.C
Haran, Syam
|
14
Nabi Zulkifli AS
1500-1425 B.C Damaskus
|
15
Nabi Musa AS
1527-1408 B.C Yordania modern
|
16
Nabi Harun AS
1531-1408 B.C
Sina, Mesir
|
17
Nabi Daud AS
1010 - 970 B.C
Israel
|
18
Nabi Sulaiman AS
975-935 B.C
Baitul Maqdis
|
19
Nabi Ilyas AS
910-850 B.C
Israel, Syam
|
20
Nabi Ilyasa AS
885-795 B.C
Israel, Syam,Palestina
|
21
.Nabi Yunus AS
820-750 B.C
Irak
|
22
Nabi Zakaria AS
100-20 B.C
Palestina
|
23
Nabi Yahya AS
31-1 B.C
Israel, Palestina
|
24
Nabi Isa AS
1-32 B.C
Israel, Palestina
|
25
Nabi Muhamad SAW 571- 632 Masehi
Arab
|
Keterangan :
BC = Before Century atau sebelum
masehi
Tahun estimasi berdasarkan perhitungan para ahli,
kebenarannya wallahu alam bisawab.
Namun Sobat ohternyata,, bahasan
postingan kali ini tidak akan mengulas semua kisah nabi pada daftar di atas,
tapi hanya kompilasi salah satunya, yaitu kisah nabi Nuh AS, dengan spesifikasi
kisah bahtera atau perahu Nabi Nuh AS, yang konon katanya sudah ditemukan oleh
para arkeolog dunia di sekitar gunung ararat turki, yang tentunya membuat
kontroversi, sebab tidak sesuai dengan tempat berlabuhnya menurut versi Al-Qur’an
:
"Dan difirmankan: "Hai
bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun
disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit
Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim". (Q.S Hud :
44).
Terlepas dari kontradiksi itu,
yang jelas sudah ada kesepahaman antara penelitian para arkeolog dengan Al-Qur’an
bahwa bahtera Nabi Nuh AS adalah kisah nyata yang benar-benar terjadi pada
masanya.
Sobat ohternyata,, pembuatan
Bahtera Nabi Nuh AS, diawali dengan sudah sangat parahnya kesesatan umat
manusia pada waktu itu. Meskipun seruan ajaran Illahi sudah berulang kali
diserukan oleh Nabi Nuh AS, namun tidak dapat merubah keyakinan dan perilaku
manusia yang sudah sesat melewati batas. Adalah sudah menjadi watak dan
karakter mereka yang selalu menolak ke imanan dan enggan mengikuti kebenaran.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman yang artinya :
"Sesungguhnya jika Engkau
biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan
mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat
kafir". (Q.S. Nuh : 27).
Kemudian Allah memerintahkan
kepada Nuh agar membuat bahtera (perahu), maka Nabi Nuh AS membuat perahu besar
dari kayu yang pohonnya telah di tanamnya seratus tahun yang lalu. Beliau
membuat perahu atas petunjuk, arahan dan dalam pengawasan Allah SWT.
Firman Allah yang artinya :
"Dan buatlah bahtera itu
dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan
Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan
ditenggelamkan". (Q.S. Hud :37).
sobat ohternyata,, menurut Ibnu
Abbas panjang perahu itu seribu dua ratus hasta, sedangkan tinggi kapal
tersebut adalah tiga puluh hasta, bertingkat tiga lantai, tinggi masing-masing
tingkat sepuluh hasta. Lantai dasar untuk binatang-bintang, lantai tengah untuk
tempat manusia, sedangkan lantai ketiga untuk burung-burung. Pintunya terdapat
di bagian samping, dan memiliki penutup pada bagian atas dari setiap lantai.
Melihat Nuh membuat perahu,
mereka semakin menertawakan dan mengejek Nuh beserta pengikutnya. Sementara
itu, Nabi Nuh AS merasa heran terhadap sikap kaumnya yang tak bosan-bosannya
mengejeknya, tidak mau berhenti dari kekafiran dan keingkaran yang
mengakibatkan datangnya azab kepada mereka di dunia, dan di akhiratpun mereka
akan mendapatkan azab yang sangat pedih.
Setelah pembuatan kapal itu usai,
tiba saatnya perintah dan azab Allah, Nuh di perintahkan untuk mengangkut
binatang dan semua makhluk hidup, masing-masing sepasang-sepasang, serta
membawa pula makanan yang bernyawa dan yang tidak bernyawa, kedalam kapal,
sebagai bekal untuk kelangsungan hidup, beliau juga di perintahkan supaya
mengajak keluarganya, kecuali orang-orang yang telah lebih dahulu di tetapkan
akan di beri azab di antara mereka,
yaitu kafir. Saatnya azab itu tiba, Nabi Nuh AS di perintahkan agar tidak minta
penangguhan lagi bagi mereka jika mereka telah di timpa azab yang sangat dahsyat
yang memang telah di tetapkan oleh Allah SWT.
Sobat ohternyata,, menurut Ibnu
Abbas r.a. orang-orang yang beriman dan pengikut Nabi Nuh itu berjumlah tujuh
puluh orang, termasuk wanita, semuanya terangkut dalam kapal. Dari bangsa
burung yang pertama masuk ke kapal sejenis burung kakatua, yang terakhir dari
bangsa hewan adalah keledai.
Nuh berkata : "Naiklah anda
sekalian kedalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya".
(Q.S Hud : 41).
Setelah para pengikut Nabi Nuh
masuk ke dalam kapal berikut binatang sepasang-sepasang. Permukaan bumi
semuanya memancarkan sumber-sumber air sampai tempat-tempat pengapian sekalipun
juga memancarkan sumber air. Kapalpun lambat-laun menjadi terapung, seluruh
permukaan bumi di landa banjir, air terus membumbung tinggi melibas dan menelan
segala permukaan bumi termasuk gunung-gunung yang menjulang tinggi.
Sobat ohternyata,, kapal Nabi Nuh
berlayar dalam pengawasan Allah SWT, setelah semua penghuni bumi telah binasa
dan tidak ada seorangpun yang tersisa, maka Allah Azza wajallah memerintahkan
kepada bumi agar menelan kembali air yang telah di pancarkan dan di
semburkannya dan memerintahkan langit agar menghentikan hujan, maka air menjadi
surut sampai akhirnya kapal Nab Nuh pun berlabuh dengan selamat.
Sobat ohternyata,, setelah
peristiwa taufan dan banjir bandang itu, menurut Ibnu Abbas, Nabi Nuh masih
hidup tiga ratus lima puluh tahun lagi.
Sedangkan menurut Ibnu Asakir di dalam mukhtasarnya, bahwa ketika kaum Nabi Nuh
telah musnah, sementara Nuh dan orang-orang shaleh yang mengikutinya selamat.
Sumber : Berbagai Sumber
No comments:
Post a Comment